
Di zaman yang serba praktis ini, kita sudah sangat bergantung pada produk-produk makanan/minuman hasil produksi pabrik. Air minum saja, sekarang sudah banyak orang yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan buatan pabrik, padahal masak sendiri juga bisa. Produk makanan/minuman ini, sesederhana apapun pasti melalui serangkaian proses tertentu sebelum sampai ke tangan konsumen.
Mengenal ilmu pangan saat ini menjadi penting agar tidak mudah termakan isu menyesatkan (hoaks). Contoh hoaks yang paling terbaru ialah soal kopi yang bisa terbakar. Menurut si kreator video, kopi tersebut mengandung bubuk mesiu. Dengan cepat video ini tersebar melalui media sosial, mempengaruhi orang-orang sehingga sebagian menjadi ragu untuk mengkonsumsi kopi sachet merk tertentu. Untungnya, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) segera memberikan respon atas hal ini. Bayangkan jika hoaks ini di masa depan terus berkembang ? Bahkan bukan tidak mungkin perusahaan hingga badan bentukan pemerintah menjadi sasaran hoaks sehingga diragukan kredibilitasnya. Oleh karena itu, khalayak umum harus dibekali sedikit-sedikit tentang Ilmu Pangan.
Nah, letak masalahnya ialah: Dimana orang-orang bisa menggali ilmu pangan ditengah maraknya informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya? Apakah orang awam harus baca artikel ilmiah (jurnal)? Tidak mungkin, bahasanya terlalu ilmiah.
Media Internet menyediakan informasi apa saja. Disinilah kami ingin mengambil peran. Bagi kami, “Ilmu Pangan bukan milik orang yang belajar di Program Studi Ilmu Pangan saja”. Kami ingin berbagi informasi dan berdiskusi sehingga semakin banyak orang yang melek informasi mengenai pangan. (rws)
1 Comment