Sanitasi dan Higienitas dalam mengolah makanan

Sanitasi dan Hiegienitas
https://www.pexels.com/photo/person-washing-his-hand-545014/

Dalam membeli suatu produk makanan, tentu kita ingin memperoleh produk yang bersih dan tidak menyebabkan sakit. Namun, tahukah Anda bagaimana proses yang perlu dilalui suatu produk sehingga masuk kategori bersih dan bebas kuman penyakit? Terdapat suatu cabang bidang ilmu yang mempelajari tentang ini. Ilmu tersebut ialah “Sanitasi dan Higienitas”. Higienis merupakan suatu kondisi istilah yang dipakai untuk menjelaskan suatu kondisi bersih dan bebas penyakit berdasarkan parameter-parameter kesehatan. Sementara sanitasi merupakan suatu pemeliharaan kondisi higienis yang meliputi penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah, limbah produksi, limbah rumah tangga hingga limbah kotoran manusia.

Agar dapat menerapkan sanitasi hingga tercapai kondisi higienis di dalam suatu ruang produksi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Kebersihan air

Air merupakan media yang sangat rawan sekali dengan kontaminasi (perpindahan) kuman penyebab penyakit. Hal ini disebabkan fungsi air sendiri yang bisa sangat beragam. Air digunakan saat produksi, mencuci bahan, mencuci peralatan, hingga membersihkan badan. Untuk mencuci dan membersihkan, air yang digunakan haruslah air bersih. Air bersih memiliki kriteri yaitu: tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak meninggalkan endapan. Apabila diuji secara kimia, air ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya, tidak mengandung zat-zat kimia yang berlebihan, tidak mengandung logam berat, pH sekitar 7, dan mengandung yodium yang cukup. Secara mikrobiologi, air bersih bebas kuman penyebab sakit perut, diantaranya: Salmonella (penyebab thypus) dan Eschericia coli tipe tertentu (penyebab diare). Untuk produksi makanan, air yang digunakan harus memenuhi kelayakan standar air minum. Standar itu merupakan standar air bersih yang ditambah proses perebusan pada suhu 100 °C selama 3-5 menit untuk memastikan kuman-kuman penyebab penyakit tersebut mati. Air layak minum juga bisa diperoleh dengan cara penambahan klorin maupun penyinaran Ultraviolet.

Kebersihan peralatan produksi

Peralatan yang digunakan untuk mengolah makanan harus bersih dan mudah dibersihkan. Gunakan bahan stainless steel dengan desain yang tidak banyak lekukan atau selipan untuk mencegah kotoran-kotoran yang terselip sehingga sulit dibersihkan. Untuk alas pemotong/ tlenan yang terbuat dari kayu sebaiknya dilapisi dengan plastik sekali pakai.

Pencegahan kontaminasi silang

Kontaminasi atau penularan kuman penyebab penyakit sangat mungkin terjadi pada produksi makanan. Kontaminasi dapat terjadi dari bagian tubuh personel yang kontak langsung dengan bahan/makanan, antara bahan makanan dengan produk jadi, alat dengan bahan maupun antar bahan makanan itu sendiri. Oleh karena itu, personel harus bersih sebelum bekerja, bila perlu menggunakan masker, sarung tangan atau penutup rambut. Tempat sampah harus tertutup, ruang penyimpanan bahan mentah dan produk jadi harus terpisah.

Menjaga fasilitas sanitasi, pencuci tangan dan toilet

Produsen harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan yang bersih dan mudah dijangkau. Pada tempat cuci tangan harus disediakan sabun cuci tangan dan pengering tangan yang bersih. Bila perlu sertakan hand sanitizer untuk memastikan tangan bersih sebelum bekerja. Fasilitas toilet harus bersih dan dibersihkan setiap hari. Pastikan tidak ada saluran yang tersumbat dan air yang menggenang.

Pelabelan, pengelompokan, dan penyimpanan yang benar

Bahan pangan, non pangan dan produk jadi masing-masing harus disimpan secara terpisah. Gunakan label untuk mempermudah pengelompokkan. Dalam label dapat pula disertakan tanggal produksi, tanggal pembelian bahan baku dan informasi lain yang diperlukan dalam rangka mencegah kontaminasi silang. Simpan bahan baku sesuai dengan cara penyimpanannya. Apabila menggunakan lemari pendingin, pastikan selalu dalam kondisi bersih dan bunga es dibersihkan secara teratur.

Pengawasan kondisi kesehatan personel

Kondisi kesehatan personel harus dipantau secara teratur. Tidak diizinkan bagi personel yang sedang sakit untuk bekerja. Sakit seperti flu dapat menyebabkan kontaminasi pada produk.

Penghilangan Hama

Sebisa mungkin jaga kebersihan tempat bekerja. Bersihkan segera sisa-sisa bahan yang tercecer. Apabila terdapat hama tikus maupun serangga, secepat mungkin untuk segera dibasmi.

Makanan sehat merupakan tanggung jawab kita bersama. Yuk jaga kesehatan kita dan saudara-saudara kita dengan sadar tentang pentingnya sanitasi dan higienitas.

Referensi

Triharjono A, Probowati BD, Fakhri M. 2013. Evaluasi Sanitation Standard Operating Procedures Kerupuk Amplang di UD Sarina Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. AGROINTEK. 7(2):76-84.

Wiryadi Rudi. 2017. Kriteria Air Bersih dan Cara Mengolahnya. https://www.kompasiana.com/rudywiryadi12/59520fab425ce00a1202a152/kriteria-air-bersih-dan-cara-mengolahnya?page=all

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*