VITAMIN F

https://www.pexels.com/photo/spilled-bottle-of-yellow-capsule-pills-208518/

Ilmuwan menggunakan alfabet untuk mengklasifikasikan senyawa-senyawa organik yang bermanfaat bagi kesehatan namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Senyawa-senyawa tersebut disebut dengan Vitamin. Terdapat enam jenis vitamin yang kita kenal selama ini. Vitamin tersebut ialah A, B, C, D, E, dan K. Namun, ternyata ilmuwan sempat menamai suatu senyawa organik yang berasal dari turunan lemak sebagai vitamin F. Senyawa apakah itu?

Senyawa tersebut lebih kita kenal sebagai asam lemak linolenat (ω3/ omega 3), linoleat (ω6/ omega 6) dan arakidonat (ω6).  Ketiga asam lemak tersebut saat ini dikenal peranannya sebagai asam lemak essensial, yaitu suatu asam lemak yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Omega 3 memiliki beragam manfaat seperti mencegah peradangan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan daya ingat dan mendukung perkembangan otak. Sedangkan omega 6 memiliki manfaat  dalam menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.  Asam linolenat dan linoleat dapat diperoleh dari kedelai dan olahannya, seperti tahu, tempe, susu kedelai dan kecap (Sudaryatiningsih dan Supyanti 2010). Selain itu, minyak ikan laut seperti makkarel, salmon dan herring merupakan sumber yang baik untuk omega 3.

Istilah vitamin F digunakan pertama kali pada tahun 1934 (Williams 2015). Pada tahun 1920 an George Oswald Burr secara tidak sengaja menemukan pengaruh vitamin F ini pada diet ketika meneliti tentang pengaruh diet vitamin E pada sistem reproduksi. Saat itu, Burr menemukan penyakit defisiensi pada tikus percobaannya yang sama sekali berbeda dengan ciri-ciri defisiensi vitamin E.  Burr lalu meneliti lebih lanjut hingga menemukan faktor penyebab defisiensi tersebut ialah fraksi asam lemak tertentu. Fraksi asam lemak tersebut ialah asam linolenat dan linoleat. Penemuan ini dipublikasikan pada tahun 1932 (Spector and Kim 2015).

Mengapa Istilah Vitamin F Tidak Populer?

Daripada menggunakan istilah vitamin F, publik lebih mudah menerima istilah omega 3 dan omega 6 yang sudah sekian lama popular. Asam lemak sendiri merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari golongan Lipida, sehingga membuatkannya istilah tersendiri justru malah membuat pusing dalam klasifikasi.

Referensi

Spector AA and Kim HY. 2015. Discovery of Essential Fatty Acids. Journal of Lipid Research. 56:11-21.

Sudaryatiningsih C dan Supyani. 2010. Analisis Kandungan Asam Linoleat dan Linolenat Tahu Kedelai dengan Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus sebagai koagulan. Nusantara Bioscience 1:110-116.

Williams PG. 2015. The Missing Vitamin Alphabet. Faculty of Science, Medicine and Health-Papers: part A.3517

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*