
Apa benar makan madu sama dengan makan gula??? Pertanyaan ini muncul karena karakteristik dari madu sendiri yang manis seperti gula. Rasa manis yang diberikan antara gula dan madu sama-sama berasal dari kandungan karbohidrat didalamnya, dimana jenis karbohidrat dari keduanya adalah fruktosa dan glukosa.
Keduanya memiliki jenis karbohidrat yang sama lalu kenapa banyak orang menganjurkan lebih baik mengkonsumsi madu? Hal ini terjadi karena perbedaan perbandingan kandungan dari kedua jenis karbohidrat pada masing – masing bahan ini. Dimana pada madu mengandung fruktosa 32,56-38,2%, glukosa 28,54-31,3%, sedangkan pada gula pasir mengandung 50% fruktosa dan 50% glukosa namun pada gula pasir karbohidratnya dari golongan sukrosa(Wulandari, Komarayanti and Munandar, 2020).
Perbedaan diatas membuat madu lebih unggul dimana madu memiliki glycemic index (GI) lebih rendah dari gula. Glycemic index adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur pengaruh karbohidrat pangan terhadap perubahan kadar gula dalam darah hal ini berhubungan dengan kemampuan kecepatan dari karbohidrat berubah menjadi glukosa. GI berkisar 1 – 100, apabila nilai GI pada suatu bahan pangan tinggi maka kecepatan perubahan dari karbohidrat menjadi glukosa juga cepat dan akan mempengaruhi kenaikan level insulin dan kadar gula darah.
Bila dibandingkan antara madu dan gula pasir, madu memiliki nilai GI yang lebih rendah dari pada gula pasir. Ini disebabkan karena kandungan glukosa pada madu yang jauh lebih rendah daripada gula pasir. Ini juga didukung oleh penelitian Rahmi (2019), yang melakukan uji KGD sebelum dan sesudah diberi madu dan diberi gula pasir selama 30 menit, berikut datanya

Gambar 1. Data KGD sebelum dan sesudah diberi madu

Gambar 2. Data KGD sebelum dan sesudah diberi gula pasir
Dari kedua data ini kita tahu bahwa terdapat perbedaan kenaikan kadar gula darah dari responden yang diberi makan madu dan diberi makan gula, dimana dari selisih nilai KGD dari responden yang memakan madu dengan yang memakan gula pasir kurang lebih 10. Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa pada madu yang memiliki nilai glikemik rendah sekitar 23 sedangkan gula pasir yang mengandung sukrosa dengan nilai glikemik 65. Karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi akan menyebabkan kenaikan gula darah demikian sebaliknya dengan karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah(Ulfah, 2019).
Jadi, apakah makan madu = makan gula??? Jawabannya TIDAK, meskipun sama-sama manis dan mengandung gula didalamnya, tetapi jenis karbohidrat yang menyusunnya berbeda. Selain itu mengkonsumsi gula pasir secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah, sehingga sering kali orang menjadikan madu sebagai pengganti gula bukan hanya karena memberi rasa manis yang aman tetapi juga komponen lain dari madu yang baik untuk kesehatan seperti kandungan antioksidan, vitamin dan mineral dan zat antibiotik (Ulfah and Hajar, 2020)
Daftar Pustaka
AlexPro9500. (2015). Berbagai jenis dan bentuk gula. Diakses dari https://www.istockphoto.com/id/foto/berbagai-jenis-dan-bentuk-gula-gm538263625-58149110?phrase=honey%20and%20sugar
Ulfah, R.A. (2019) Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah antara Madu Hutan Dan Gula Pasir Pada Menit Ke-30 terhadap Dewasa Muda Sehat yang Berpuasa Selama 8 Jam. medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Ulfah, R.A. and Hajar, S. (2020) ‘Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah antara Madu Hutan dan Gula Pasir Pada Menit Ke -30 terhadap Dewasa Sehat yang Berpuasa selama 8 jam’, Jurnal Ilmiah Simantek, 4(4), pp. 16–20.
Wulandari, O.D., Komarayanti, S. and Munandar, K. (2020) ‘Keanekaragaman Kopi Rakyat Berdasarakan Topografi di Kabupaten Lumajang (Diversity of Society Coffee Based on Topographic in Lumajang Regency)’, pp. 1–19.
Leave a Reply