Buah Kok Bernomor???

(sumber: krblokhin, 2021)

Buah adalah salah satu makanan yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, bahkan kita dianjurkan agar dapat mengkonsumsi buah setiap harinya. Terlebih bagi mereka yang vegetarian dan pejuang diet tentu buah menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi. Buah yang dikonsumsi dapat berasal dari luar ataupun dalam negeri. Darimana pun buah itu berasal penting untuk mengetahui bagaimana perlakuan yang diberikan kepada buah sehingga dapat mengetahui kualitas dari buah yang kita konsumsi. Lalu bagaimana mengetahui kualitas buah yang kita beli?? Yuk simak penjelasannya…

Buah dapat dibeli dipasar tradisional atau pasar modern seperti supermarket. Untuk buah yang dijual dipasar tradisional sangat jarang diberi sticker yang memberi informasi tentang buah itu sendiri. Namun, disupermarket dapat kita jumpai bahwa buah-buah yang dijual diberikan stiker. Kalian pada sadar gak sih, kalo ternyata sticker yang ditempel dibuah itu bukan sekedar sticker? Tetapi ternyata didalamnya ada informasi berupa kode. Nah, kode pada buah ini disebut sebagai kode Price Look Up (PLU). PLU merupakan kode yang diberikan untuk memberi informasi tentang proses produksi dari buah tersebut sehingga tidak jarang disebut juga sebagai label produksi. Tujuan diberinya label ini sebagai kontrol mutu produk dari buah yang dipasarkan (agronet, 2018).

Price Look Up (PLU) telah ada sejak tahun 1990 dan penomoran didalamnya diatur Oleh Federasi Internasional Untuk Standar Produksi (IFPS). Meskipun telah digunakan sejak lama namun, penerapannya dalam pemasaran buah-buahan di Indonesia tidaklah diwajibkan dan hanya diterapkan oleh supermarket saja. Penomoran ini tidak hanya untuk buah-buahan saja namun juga pada sayuran. Pada umumnya kode yang diberikan berupa 4 digit angka dan diawali dengan angka 4. Namun berbeda artinya bila didepannya diawali dengan angka 9 atau  angka 8. Berikut arti dari setiap kode pada label buah:

  1. Buah dengan kode diawali angka 3 atau 4 dengan  4 digit angka berarti buah tumbuh secara konevensional (tradisional) dengan pupuk anorganik seperti menggunakan pupuk NPK, urea, TSP, dll. Contoh kode: 4139
  2. Buah dengan kode diawali angka 8 dengan  5 digit angka berarti buah tumbuh sebagai hasil rekayasa genetika, yaitu berupa manipulasi gen agar mendapatkan buah yang unggul. Contoh kode: 84139
  3. Buah dengan kode diawali angka 9 dengan 5 digit angka berarti buah tumbuh secara organic. Contoh kode: 94139

Dengan adanya kode pada buah kita menjadi tahu proses penanaman buah yang hendak kita konsumsi namun dari ketiga kode ini jenis buah dengan kode apa yang sebaiknya kita pilih? Semua buah dengan metode penanamannya meiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, buah yang ditanam secara konvensional dengan pupuk anorganik cenderung lebih murah namun dapat meninggalkan residu berbahaya pada buah. Buah dengan kode 8 adalah buah hasil persilangan untuk mendapat buah yang unggul. Tentu buah ini dipasangkan dengan buah yang memiliki keunggulan baik dari bentuk, warna, rasa serta kandungan yang terdapat didalamnya. Meskipun begitu sempat beredar kabar bahwa makanan yang merupakan hasil persilangan atau rekaya dianggap berbahaya yang kemudian diklarfikasi oleh pernyataan Badan POM (2017)), bahwa “Buah hasil rekayasa genetika telah memberikan manfaat antara lain menurunkan harga produk dan/atau manfaat yang lebih besar (dalam hal daya tahan/simpan atau nilai gizi), namun tetap ada kekhawatiran, disamping memberikan manfaat, juga memiliki resiko yang menimbulkan dampak terhadap kesehatan manusia”. Efek yang ditimbulkan oleh buah dapat berupa alergi, transfer gen dan outcrossing, dan saat ini masih dalam penelitian sehingga belum dapat disimpulkan keamanannya. Sedangkan untuk buah dengan kode 4 digit angka adalah buah yang ditanam secara organik, jelas buah ini terlihat paling aman dikonsumsi namun pupuk organik yang digunakan pun dapat menimbulkan kontaminasi silang apabila pupuk yang digunakan pupuk kandang yaitu cemaran mikrobiologi berupa Escherichia coli, Salmonella, dan E. coli. Agar konsumen mendapat jaminan atas produk organik yang dibeli, Indonesia telah menetapkan standar untuk sistem produksi pertanian organic, bahwa semua produk organik yang telah disertifikasi yang beredar di Indonesia baik produksi dalam negeri maupun pemasukan harus mencantumkan Logo Organik Indonesia (Syukur and Melati, 2012). Sehingga saat ini buah yang paling baik dikonsumsi adalah buah dengan kode 5 digit angka yang diawali dengan angka 9.

Daftar Pustaka

Agronet (2018) ‘Pintar Memilih Buah’, agronet.id.

Badan POM (2017) ‘Klarifikasi Penjelasan tentang Isu Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik’, badan pengawas obat dan makanan.

Krblokhin. (2021).Closeup Macro Tanda untuk Stiker Buah Merek Label Melon Honeydew dan Teks untuk Produk Amerika Serikat dari Arizona. Diakses dari https://www.istockphoto.com/id/foto/closeup-macro-of-sign-untuk-stiker-buah-merek-label-honeydew-melon-dan-teks-untuk-gm1356000479-430298027?phrase=kode%20buah

Syukur, M. and Melati, M. (2012) Apakah Sayuran Organik, Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*