Makanan Konvensional Vs Makanan Organik, Lebih Baik Mana???

https://www.pexels.com/id-id/foto/sayuran-dan-tanaman-selain-keranjang-tumpah-219794/

Dua jenis makanan yang dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan cara produksinya adalah pangankonvensional dan organik. Menggunakan metode yang lebih sederhana dan ramah lingkungan, makanan organik diproduksi, berbeda dengan makanan konvensional, yang menggunakan bahan-bahan seperti kimchi dan pestisida.

Perbandingan Nutrisi :

Menurut penelitian, ada sedikit perbedaan nutrisi antara makanan organik dan konvensional. Bahkan jika ada beberapa variasi dalam komposisi vitamin dan mineral, penelitian menunjukkan bahwa variasi ini cukup sedikit dan tidak memiliki manfaat kesehatan yang jelas. Namun, jumlah antioksidan dan nutrisi lain dalam makanan organik secara bertahap meningkat, yang dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit autoimun lainnya.

Perbandingan Dampak Terhadap Lingkungan

Menggunakan metode yang lebih ramah lingkungan, termasuk mengurangi penggunaan pestisida dan memanfaatkan bahan yang dapat membersihkan udara dan tanah, digunakan untuk menghasilkan makanan organik. Selain itu, makanan organik juga menggunakan teknik pertanian canggih seperti rotasi tanaman dan pemupukan hijau yang membantu dalam mengatasi masalah kesuburan tanah. Dalam situasi yang berbeda, masakan konvensional secara teratur menggunakan pestisida dan bahan kimchi yang dapat membersihkan udara dan tanah. Produksi pangan konvensional seringkali mengakibatkan polusi dan efek samping lain yang merusak lingkungan, seperti penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas kaca.

Ada beberapa faktor lain yang membedakan makanan organik dari makanan konvensional:

1.     Untuk alasan ini, makanan organik secara konsisten lebih mahal daripada makanan konvensional. Ini karena biaya produk itu sendiri yang lebih tinggi. Hal ini terkait dengan pemanfaatan teknik pertanian yang membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga, dan sumber daya untuk menyelesaikannya dibandingkan yang menggunakan teknik yang kurang intensif.

2.     Ketersediaan: Makanan organik mungkin langka di beberapa negara atau wilayah, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota atau di mana tidak banyak petani organik. Selain itu, makanan konvensional lebih mudah ditemukan dan tersedia di hampir setiap supermarket.

3.     Beberapa orang percaya bahwa makanan organik memiliki rasa yang lebih baik atau lebih pahit daripada makanan konvensional, meskipun ini tergantung pada preferensi individu.

4.     Beberapa negara memiliki undang-undang yang membatasi produksi dan konsumsi makanan organik, seperti memberikan subsidi kepada petani organik atau mengeluarkan label yang mengesahkan makanan organik. Namun, di negara lain, pangan organik tidak mendapat dukungan yang sama dari pemerintah dan rakyat.

Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda ketika membandingkan makanan organik dengan makanan konvensional. Namun penting untuk mempertimbangkan nilai gizi, dampak lingkungan, ketersediaan, dan biaya makanan yang dimaksud saat memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Kesimpulan

Ada perbedaan antara makanan organik dan makanan konvensional dalam hal metode produksi dan dampak lingkungan. Meskipun tidak ada perbedaan nutrisi yang cukup besar antara kedua jenis makanan, makan makanan organik dapat membantu menurunkan risiko keracunan pestisida dan kimchi serta membantu meningkatkan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.

Referensi

S. Ristovski-Slijepcevic dan G. E. Chapman (2014). perbedaan nutrisi antara makanan konvensional dan organik. 6(2), 34–38, Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Kroasia.

Smith-Spangler, C., Brandeau, M. L., Pemburu, G. E., Bavinger, J. C., Pearson, M., Eschbach, P. J.,… & Stave, C. (2012). Pemeriksaan menyeluruh apakah makanan organik lebih baik atau lebih aman daripada yang konvensional 348-366 dalam Annals of Internal Medicine, 157(5).

A. Vaishampayan dan A. Thakur (2017). perbandingan metode pertanian organik dan konvensional dengan penekanan pada kualitas tanah. 6(6), 2887–2905, Jurnal Internasional Mikrobiologi dan Ilmu Terapan Saat Ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*