
Omega-3 itu apasih? dan mana yang lebih baik untuk kesehatan, antara Omega-3 yang terkandung dalam Chia seed atau Omega-3 yang terkandung dalam Alga laut? Nah di artikel ini akan di bahas lebih jelasnya, simak penjelasannya ya!!!
Omega-3 yaitu asam lemak esensial yang sangat penting untuk kesehatan manusia. Omega-3 memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk mendukung fungsi otak, jantung yang sehat, mengurangi peradangan dan banyak lagi.
Omega-3 Pada Chia Seed
Chia seed (Salvia hispanica L.) merupakan salah satu bahan alam dengan potensi kesehatan, yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan produk pangan fungsional. Biji chia merupakan sumber asam lemak α-linolenat (omega-3), serat pangan, protein dengan nilai biologis tinggi, serta antioksidan (Craig, 2004). Beberapa penelitian mengenai fungsionalitas biji chia terhadap kesehatan juga telah dilakukan. Biji chia dilaporkan dapat menurunkan dan menjaga tingkat kolesterol darah (Ayerza, 2007). Selain itu, konsumsi biji chia juga dilaporkan memiliki efek untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas (Brissette, 2013). Karakteristik fisik khas biji chia yang mengarah pada potensi penggunaannya dalam industri pangan adalah kemampuannya dalam membentuk gum. Hal ini menjadikan biji chia berpotensi untuk digunakan sebagai pengental, penstabil, pengemulsi dan pembentuk edible film. Aplikasi biji chia pada produk pangan juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kesehatan. Biji chia memiliki sejumlah senyawa bioaktif yang bersifat sebagai antioksidan, serta asam lemak esensial terutama Įlinolenat (omega-3). Konsumsi biji chia dilaporkan dapat menurunkan dan menjaga level kolesterol darah, memberikan efek penurunan berat badan pada penderita obesitas, serta menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes.
Omega-3 Pada Alga Laut
Alga merupakan kelompok organisme yang besar dan beragam yang tumbuh di lingkungan perairan yang mampu mengubah CO2 dan mineral dengan cara fotosintesis menjadi biomassa, meskipun beberapa spesies tumbuh secara heterotrof. Alga terdiri dari makroalga dan mikroalga yang dibedakan oleh pigmen, zat cadangan makanan, dinding sel, karakteristik pembelahan sel dan morfologi (Villarruel-Lopez et al. 2017). Alga menghasilkan sejumlah bahan fungsional penting yang dapat ditambahkan ke dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari seperti roti, sereal, makanan penutup, es krim, pasta, emulsi yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan manusia dan mengurangi resiko penyakit kronis (Ranga and Ravishankar, 2018). Mikroalga sebagai sumber EPA dan DHA yang ditargetkan dalam pemenuhan nutrisi bayi. Lemak pada alga memanifestasikan pengurangan kalori dan kolesterol dalam produk pangan (Sahni et al. 2019). Asam lemak tak jenuh tunggal (PUFA) menyumbang setengah dari lemak total pada alga. Asam lemak yang umum pada alga yaitu asam linoleate dan arakidonat (Bellattamania et al. 2018). Mikroalga telah menunjukan potensi untuk memenuhi kebutuhan akan pasokan makanan yang berkelanjutan, khususnya yang berkaitan dengan permintaan protein. Sumber protein yang menjanjikan ini memberikan beberapa keunggulan dibandingkan bahan pangan lainnya. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, alga menjadi sumber senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan manusia (Caporgno and Mathys, 2018).
Jadi, manakah yg lebih baik untuk kesehatan apakah Omega-3 yang terkandung dalam Chia seed atau Omega-3 yang terkandung dalam Alga laut? Jawabannya keduanya sama-sama memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Omega-3 baik untuk kesehatan tubuh, tetapi jenisnya dapat berbeda. Omega-3 yang terkandung dalam chia seed adalah asam alpha-linolenic (ALA), sedangkan Omega-3 dalam alga laut adalah asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic (DHA). DHA dan EPA yang ditemukan dalam alga laut biasanya dianggap lebih baik untuk kesehatan jantung dan otak dibandingkan ALA yang ditemukan dalam chia seed. Namun, baik ALA maupun DHA/EPA memiliki manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh manusia.
Daftar Pustaka
Ayerza, R. dan W. Coates.. 2007. Effect of Dietary α-Linolenic Fatty Acid Derived From Chia When Fed as Ground Seed, Whole Seed and Oil on Lipid Content and Fatty Acid Composition of Rat Plasma. Annals of Nutrition and Metabolism. Vol. 51(1): 27–34.
Belattmania Z, Engelen A, Pereira H, Serrao E, Custódio L, Varela J, Zrid R, Reani A, Sabour B. 2018. Fatty acid composition and nutraceutical perspectives of brown seaweeds from the Atlantic coast of Morocco. International Food Research Journal. 25: 1520–1527.
Brissette, C. 2013. The Effect of Salvia hispanica L. Seeds on Weight Loss in Overweight and Obese Individuals with Type 2 Diabetes Mellitus. University of Toronto. Department of Nutritional Sciences.
Caporgno MP, Matthys. A. 2018. Trends in microalgae incorporation into innovative food products with potential health benefits. Front. Nutr. 5(58): p.10
Craig, R. 2004. Application for approval of whole chia (Salvia hispanica L.) seed and ground whole seed as novel food ingredient. Northern Ireland, Company Representative. Mr D Amstrong.
Ranga RA and Rravishankar GA. 2018. Algae as source of functional ingredients for health benefit. Agriculture Research and Technology. 14(2): 51-55.
Sahni P, Aggarwal P, Sharma S, Singh B. 2019. Nuances of microbial technology in food and nutraceuticals: a review. Nutrition and Food Science. p. 1-20.
Virralluel-lopez A, Ascencio FNK. 2017. Microalga, potential natural functional food source-a Review. Polish Journal of Food and Nutrition Science. 67(4): 251-263.
Leave a Reply